Minggu, 10 Juli 2011

Isra Mi'raj' Nabi Muhammad SAW (Bag.1)

karena sekarang masih dalam nuansa hari Isra Mi'raj' maka ana juga akan membahas asal usul, keajaiban, dan tujuan dari isra mi'rajnya nabi besar Muhammad saw.


-------------------

Allah berfirman dalam Q.S. al Isra' : 1

سُبۡحَـٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلاً۬ مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِى بَـٰرَكۡنَا حَوۡلَهُ ۥ لِنُرِيَهُ ۥ مِنۡ ءَايَـٰتِنَآ‌ۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ

Maknanya : "Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari masjid al Haram menuju masjid al Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kekuasaan) kami"


Tafsir ayat :

Dalam Bahasa Arab as-Sabhu maknanya at- Taba'ud; jauh. Jadi perkataan سبح الله تعالى "bertasbihlah kepada Allah ta'ala" maknanya adalah jauhkan dan sucikan Allah dari hal-hal yang tidak layak bagi-Nya, yaitu menyerupai makhluk dan segala sifatnya; seperti bentuk lathif (yang tidak dapat dipegang oleh tangan seperti cahaya, kegelapan, roh, angin dan lainnya) maupun benda katsif (yang dapat dipegang oleh tangan seperti manusia, pohon, batu, air dan lainnya) maupun sifat-sifat keduanya; seperti berwarna, bergerak, diam, berukuran (baik yang besar maupun yang kecil), menetap pada suatu arah atau tempat (Allah Ada tanpa tempat dan arah). Hal ini mengingat bahwa Allah mensucikan Dzat-Nya dari sifat-sifat ciptaan-Nya dalam firman-Nya :

ليس كمثله شئ سورة الشورى 11


Perjalanan Isra' dimulai dari al Masjid al Haram setelah terlebih dahulu dada beliau dibelah dan dicuci hatinya untuk dipenuhi dengan hikmah dan keimanan, agar beliau siap untuk menyaksikan keajaiban-keajaiban ciptaan Allah dengan hati yang kuat. Pada saat itu beliau berada di Makkah, Jibril datang pada malam hari dengan membuka atap rumah tanpa menjatuhkan debu, batu atau yang lainnya. Saat itu beliau sedang tidur antara pamannya, Hamzah dan sepupunya Ja'far ibn Abu Thalib. Mereka semua sedang berada di rumah putri Abu Thalib, Ummu Hani' binti Abu Thalib, saudara perempuan Ali ibn Abu Thalib di suatu perkampungan yang bernama Ajyad. Jibril membangunkan Nabi kemudian pergi bersamanya menuju al Masjid al Haram.


Bersama Malaikat Jibril beliau berangkat dengan Buraq; seekor binatang surga yang bentuknya lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari kuda yang mampu melompat sejauh pandangannya. Di tengah perjalanan Isra' ini Rasulullah melewati beberapa tempat dan kota bersejarah, antara lain kota Yatsrib (Madinah), kota Madyan (kota Nabi Syu'aib), bukit Thur Sina' (tempat Nabi Musa mendapat wahyu dari Allah), dan Bayt Lahm (tempat Nabi Isa dilahirkan). Di tiap-tiap tempat ini Jibril selalu meminta Rasulullah untuk turun dan melakukan shalat dua raka'at (H.R. al Bayhaqi). Hal ini merupakan salah satu dari sekian banyak dalil tentang dibolehkannya "tabarruk" (meminta berkah dari Allah) dengan lantaran atsar (peninggalan) para nabi.

-------------------

Karena ana tidak ingin postingan ini terlalu panjang dan rumit maka ana akan sambungkan ke postingan selanjutnya

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak !